Sabtu, 28 Maret 2015





RESUME FILM THIRTEEN DAYS

Film Thirteen Days Bercerita Tentang Hubungan Antara Amerika Serikat Dan Uni-Soviet Pada Masa Pemerintahan Presiden JFK Pada Tahun 1962 Yang Bercerita Tentang Krisis Kuba Missie Dan Menceritakan Bagaimana Pola Hubungan Antara Amerika Dengan Uni-Soviet Dan Kubu Begitu Juga Sebaliknya Khususnya Dalam Hal Militer.Film Ini Merupakan Yang Berlatarkan Kondisi Pada Masa Perang Dingin, Tepatnya Saat Isu Mengenai Penyeludupan Rudal Dan Nuklir Oleh Rusia ke Kuba Sampai Ke Telinga Amerika Serikat. Peristiwa Yang Terjadi Selama 13 Hari Yaitu Dari Tanggal 15 Oktober Hingga 28 Oktober 1962 Ini Dikenal Sebagai The Cuban Missile Crisis, Dimana Dalam Waktu Kurang Dari Dua Minggu Pemerintah AS Yang Berada Di Bawah Kepemimpinan John F. Kennedy Harus Telah Memperoleh Keputusan Yang Tepat Untuk Menghadapi Ancaman Besar Yang Tidak Hanya Akan Membahayakan
Eksistensi Amerika Serikat Sebagai Negara Besar, Tetapi Juga Berpotensi Menjadi Perang Dunia Ketiga Dimana Senjata Nuklir Dipastikan Menjadi Instrumen Bagi Kedua Negara Adidaya (AS Dan Rusia) Untuk Saling Menghancurkan. Peristiwa Ini Dimulai Ketika Pentagon Menerima Beberapa Foto Udara Yang Dikirim Oleh Unit Angkatan Udara AS Yang Disebut U2. Dari Gambar-Gambar Yang Tertangkap,Terlihat Beberapa Lokasi Yang Diduga Sebagai Tempat Senjata Pemusnah Masal Sedang Dikembangkan. Melalui Pemantauan Lebih Lanjut, Kondisi Persenjataan Yang Sedang Dikembangkan. Belum Mencapai 100%, Namun Paling Lambat Akan Sempurna Dalam Waktu 14 Hari. Beberapa Senjata Yang Sedang Dikembangkan Yaaitu Beberapa Rudal Balistik Jarak Menengah Yang Mampu Menghancurkan Washington DC Hanya Dalam Waktu Lima Menit.

Semenjak Diluncurkan Kenyataan Inilah Yang Pada Akhirnya Mengurung Pemerintah AS Dalam Tekanan Besar Untuk Segera Mengambil Tindakan Demi Mengamankan Wilayahnya,Kepentingannya,Sekaligus Mencegah Terjadinya Perang Yang Tak Diinginkan. Berbagai Pertemuan Tingkat Tingggi Langsung Diupayakan, Begitu Isu Penyeludupan Senjata Ini Sampai Ke Telinga Preiden. Kennedy Langsung Mengumpulkan Petinggi-Petinggi Penting Untuk Mediskusikan Kebijakan Luar Negeri Yang Harus Diambil Amerika Untuk Menghindari Perang, Termasuk Dua Orang Kepercayaannya Yaitu Kenneth O'Donnell (Asisten Khusus Presiden) Dan Robert (Bobby) Kennedy, Adik Kandung Prediden. Kondisi Mulai Berjalan Rumit Ketika Beberapa Diantara Petinggi-Petinggi Tersebut Menyatakan Keinginan Mereka Untuk Balik Menyerang Kuba Sebeum Senjata-Senjata Mereka Selesai Digarap. Salah Satunya Adalah John McCone (Director CIA) Yang Bersikeras Agar Angkatan Militer AS Melancarkan Serangan Udara Penuh Melalui OPLAN 316 Di Atas Kuba Dengan Tujuan Untuk Menghancurkan Dan Melumpuhkan Nuklir SovietYang Belum Operasional.

Kemudian Ada 3 Opsi Yang Diberikan Oleh Kennedy, Diantaranya:
  1. Serangan Udara Untuk Menghentikan Operasi Rudal Soviet.
  2. Serangan Udara Yang Lebih Besar Untuk Melawan Kekuatan Udara Soviet Sepanjang Dengan Rudalnya.
  3. Melancarkan Serangan Udara Penuh Melalui OPLAN 316 Di Atas Kuba Untuk Menghancurkan Semua Rudalnya (Invasi).

Rancangan Strategi Yang Ditawarkan Oleh Kepala Staf Amerika Serikat:
  1. Menurut Soviet Untuk Menarik Mundur Rudal-Rudal Mereka Di Kuba Dalam 12-24 Jam.
  2. Soviet Dipastikan Akan Menolak,Sehingga Kennedy Bisa Memerintahkan Agar Dilakukan Penyerangan Diikuti Invasi, Sehingga Otomatis Soviet Akan Kalah (Karena Senjatanya Belum Operasional).
  3. Soviet Dipastikan Mengalihkan Penyerangan Ke Eropa Terutama Berlin.
  4. Sesuai Rencana,AS Akan Menghabisi Soviet Di Eropa,Dan Pertempuran Ini Melibatkan Senjata Nuklir.
Namun, Setelah Melalui Petimbangan Yang Panjang, Kennedy Memikirkan Jalan Lain Yang Lebih Aman, Ia Tidak Menginginkan Aksi Brutal Pemicu Perang Dilakukan. Baginya, Penyerangan Atas Kuba Hanya Akan Membuat Keadaan Lebih Buruk. Soviet Bisa Saja Beralih Ke Berlin Dan Tentu Saja Perang Nuklir Tak Dapat Lagi Dielakkan. Untuk Itu, Kennedy Mengambil Beberapa Keputusan Yang Telah Dipertimbangkan Bersama Berberapa Petinggi Yang Menlak Melaukan Invasi Kuba, Diantaranya:
  1. Untuk Menghentikan Pembangunan Ofensif Yang Diupayakan Soviet Di Kuba, Dilaksanakan Karantina Ketat Kepada Semua Peralatan Militer Kuba. Kapal Dari Manapun Menuju Kuba Dari Negara Atau Pelabuhan Manapun Bila Diketahui Bermuatan Senjata Akan Dipaksa Berputar Kembali.
  2. Meningkatkan Pengawasan Ketat Terhadap Pembangunan Militer Di Kuba. Bila Persiapan Militer Berlanjut, Tindakan Lebih Lanjut Akan Ditempuh. Seluruh Angkatan Bersenjata Bersiap Menghadapi Segala Kemungkinan.
  3. Menjadi Kebijakan AS Untuk Menganggap Peluncuran Rudal Dari Kuba Terhadap Negara Barat Manapun Sebagai Serangan Soviet Terhadap AS,Mengakibatkan Serangan Balasan Terhadap Uni Soviet.

Namun Pihak-Pihak Yang Menginginkan Agar Serangan Udara Disertai Invasi Ke Kuba Tetap Bersikeras Untuk Melakukan Penyerangan. Secara Sepihak Mereka Memulai Pemotretan Ketinggian Rendah Diatas KubaYang Hasil Pemotretannya Akan Lebih Terperinci Dibandingkan U2 Untuk Memastikan Perkiraan Kesiapan Rudal-Rudal Mereka Serta Kepastian Sasaran Untuk Serangan Jika Nantinya Diperintahkan Oleh Presien. Kennedy Dan O'Donnell Mulai Menyadari Bahwa Mereka Sedang Dijebak Oleh Para Kepala Staf Tiap-Tiap Departemen Yang Disebut EXCOM.Dengan Pengiriman Awak Untuk Memotret Pangkalan Nuklir Soviet Dalam Jarak Dekat Akan Memicu Ketakutan Dan Kemarahan Para Teknisi Yang Berada Di Kawasan Tesebut Dan Dapat Dipastikan Mereka Akan Menyerang Balik Karena Merasa Terancam. Jika Pesawat Yang Dikirim Diserang Dan Kapal-Kapal Yang Membawa Muatan Bahan Nuklir Tidak Mau Berhenti, Sesuai Dengan Aturan Tempur Kennedy Harus Memberikan Serangan Balasan Dengan Menembaki Kapal-Kapal Yang Menolak Untuk Di Karantina Serta Menginvasi Kuba Untuk Menghancurkan Kamp Penimbunan Rudal-Rudal Soviet. Walaupun Dipastikan Terlambat,O'Donnell Tetap Berupaya Mencari Jalan Untuk Menghindari Invasi, Yaitu Dengan Mengamanatkan Kepada Pilot Yang Bertugas Memotret (Komandan Ecker) Agar Tidak Tertembak Mati Oleh Serangan Tentara Soviet Dan Kuba Untuk Menghindari Invasi Besar-Besaran AS Ke Kuba.
Akhrnya Kebijakan Karantina Mulai Diberlakukan. Namun Rencana Tersebut Tidak Berjalan Mulus.Beberapa Kapal Rusia (Gagarin Dan Kimovsk) Mulai Memasuki Batas Karantina Dan Menimbulkan Ketegangan Di Pihak AS. Meskipun Telah Diberikan Peringatan, Kapal-Kapal Tersebut Tampak Seolah Tidak Menghiraukan Peringatan itu,Sehingga AS Nyaris Menembakkan Rudal Mereka Untuk Melumpuhkan Baling-Baling Kapal Soviet.Karena Aksi Karantina Serta Beberapa Hal Aksi Yang Dinilai Tidak Layak Untuk Dilakukan,Pemerintah Soviet Mengadakan Pertemuan Dengan Pemerintahan AS Dan Turut Mengundang Perwakilan Beberapa Negara. Soviet Menilai Tindakan AS Terlalu Lancang. Dengan Tegas SovietYang Diwakili Oleh Gorin Menyatakan Bahwa Amerika Serikat Telah Mengganggu Kestabilan Serta Keamanan Dunia Dengan Menyatakan Bahwa Rusia Telah Mengirmkan Persenjataan Mereka Ke Kuba. Gorin Meminta Kejelasan, Dan Adlai Stevenson Sebagai Perwakilan Amerika Berbalik Menunding Dan Menuntut Soviet Untuk Menyatakan Kepastian Mengenai Rudal-Rudal Ini. Hasilnya, Gorin Menolak Untuk Mengkonfirmasi Maupun Membantah Tundingan AS Terseebut, Dan Di Hadapan Dunia Stevenson Membeberkan Hasil-Hasil Pemotretan Jarak Dekat Yang Telah Diperoleh AS Sebelumnya. Soviet Pun Bungkam.

Dari Hasil Pemotretan Lebih Lanjut Diketahui Bahwa Rudal-Rudal Soviet Akan Operasioal Dalam Waktu Sekitar 36 Jam. Tidak Hanya Itu, Senjata Nuklir Tempur Soviet (Nuklir Taktis Jarak Dekat Yang Disebut FROGS) Juga Sudah Dipersiapkan Di Kuba Dan Lokasinya Sudah Ditemukan, Sehingga Untuk Mengamakan Posisinya, Invasi Serta Serangan Udara Secara Meluas Harus Segera Dilaksanakan. Pada Akhirnya, Kennedy Memutuskan Untuk Melakukan Serangan Udara Diikuti Invasi Dalam Waktu Yang Sudah Ditentukan. Kemudian,Nikita Kurchev Mengirimkan Sebuah Surat Yang Berisi Ajakan Perundingan. Pada Tanggal 28 ktober 1962, Khruschev Menyatakan Bahwa Uni-Soviet Bersedia Memindahkan Nuklirnya Asalkan AS Bersedia Menukar Misil Di Kuba Dengan Misil Di Turki. Namun O'Donnell Berpendapat Apabila Rudal Turki Di Tukar Dengan Rudal Kuba, Uni Soviet Akan Menangkap Kelemahan AS Dan Akan Terus Menekan Amerika Serikat Dengan Tuntutan-Tuntutan Lainnya Sehingga Pada Akhirnya Perang Tetap Tak Bisa Dielakkan.

Namun Pada Akhirnya Perseteruan Antara Soviet Dan AS Berakhir Saat Bobby Keneedy Dikirim Presiden Kennedy Untuk Berunding Dengan Perwakilan Soviet Secara Empat Mata Dikedutaan Besar Soviet Yang Berada Di Amerika. Dalam Perundingan Tersebut, Bobby Menjanjikan Jaminan Pribadi AS Bahwa Rudal Di Turki (JUPITER) Akan Ditarik, Namun Dalam Waktu 6 Bulan Mendatang Dengan Syarat Kesepakatan Tersebut Tidak Akan Diumumkan Dalam Bentuk Apapun. Langkah Tersebut Ternyata Berhasil. PM Kurchev Pada Hari Ke 13 Mengirim Pesan Pada Presiden John F. Kennedy Bahwa Uni Soviet Akan Menghentikan Pembangunan Instal Asi Misilnya Di Kuba, Serta Melakukan Pelucutan Senjata Di Kuba Berikut Pengembalian Senjata Tersebut Ke Uni Soviet. Dengan Disetujuinya Kesepakatan Tersebut , The Cuban Missile Crisis Akhirnya Dapat Diselesaikan Dan Amerika Serikat Berhasil Menghindari Perang Serta Menjaga Keamanan Nasionalnya.

Hubungan Dengan Materi:
Adanya Negosiasi Diantara Dua Musuh Bebuyutan Ini Terjadi Dengan Alot Karena Kedua Belah Pihak Merasa Siap Untuk Berperang Dan Tidak Mau Mengurangi Tuntutannya. Kapal-Kapal Perang Amerika Mengepung Kuba Untuk Memaksakan Sebuah “Karantina” Terhadap Semua Pelayaran Milik Kuba,Pesawat-Pesawat Pengebom Mencari Posisi Di Florida Dan Bersiaga Menghadapi Serangan Udara. Untungnya,Pada Tanggal 28 Oktober 1962, Khruschev Menyatakan Bahwa Uni Soviet Bersedia Memindahkan Nuklirnya Asalkan AS Berjanji Tidak Akan Menyerbu Kuba.

Kelompok3:
1 Lia Oktavia (01020581318016)
2 Miftahul Jannah (01020581318010)
3.Iin SindyTania (01020581318001)
4 Isna Clara Barus (01020581318072)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar