RESUME
FILM THIRTEEN DAYS
Film Thirteen Days Bercerita Tentang Hubungan Antara
Amerika Serikat Dan Uni-Soviet Pada Masa Pemerintahan Presiden JFK
Pada Tahun 1962 Yang Bercerita Tentang Krisis Kuba Missie Dan
Menceritakan Bagaimana Pola Hubungan Antara Amerika Dengan Uni-Soviet
Dan Kubu Begitu Juga Sebaliknya Khususnya Dalam Hal Militer.Film Ini
Merupakan Yang Berlatarkan Kondisi Pada Masa Perang Dingin, Tepatnya
Saat Isu Mengenai Penyeludupan Rudal Dan Nuklir Oleh Rusia ke Kuba
Sampai Ke Telinga Amerika Serikat. Peristiwa Yang Terjadi Selama 13
Hari Yaitu Dari Tanggal 15 Oktober Hingga 28 Oktober 1962 Ini Dikenal
Sebagai The Cuban Missile Crisis, Dimana
Dalam Waktu Kurang Dari Dua Minggu Pemerintah AS Yang Berada Di Bawah
Kepemimpinan John F. Kennedy Harus Telah Memperoleh Keputusan Yang
Tepat Untuk Menghadapi Ancaman Besar Yang Tidak Hanya Akan
Membahayakan
Eksistensi
Amerika Serikat Sebagai Negara Besar, Tetapi
Juga Berpotensi Menjadi Perang Dunia Ketiga Dimana Senjata Nuklir
Dipastikan Menjadi Instrumen Bagi Kedua Negara Adidaya (AS Dan Rusia)
Untuk Saling Menghancurkan. Peristiwa Ini Dimulai Ketika Pentagon
Menerima Beberapa Foto Udara Yang Dikirim Oleh Unit Angkatan Udara AS
Yang Disebut U2. Dari Gambar-Gambar Yang Tertangkap,Terlihat Beberapa
Lokasi Yang Diduga Sebagai Tempat Senjata Pemusnah Masal Sedang
Dikembangkan. Melalui Pemantauan Lebih Lanjut, Kondisi Persenjataan
Yang Sedang Dikembangkan. Belum Mencapai 100%, Namun Paling Lambat
Akan Sempurna Dalam Waktu 14 Hari. Beberapa Senjata Yang Sedang
Dikembangkan Yaaitu Beberapa Rudal Balistik Jarak Menengah Yang Mampu
Menghancurkan Washington DC Hanya Dalam Waktu Lima Menit.
Semenjak Diluncurkan
Kenyataan Inilah Yang Pada Akhirnya Mengurung Pemerintah AS Dalam
Tekanan Besar Untuk Segera Mengambil Tindakan Demi Mengamankan
Wilayahnya,Kepentingannya,Sekaligus Mencegah Terjadinya Perang Yang
Tak Diinginkan. Berbagai Pertemuan Tingkat Tingggi Langsung
Diupayakan, Begitu Isu Penyeludupan Senjata Ini Sampai Ke Telinga
Preiden. Kennedy Langsung Mengumpulkan Petinggi-Petinggi Penting
Untuk Mediskusikan Kebijakan Luar Negeri Yang Harus Diambil Amerika
Untuk Menghindari Perang, Termasuk Dua Orang Kepercayaannya Yaitu
Kenneth O'Donnell (Asisten Khusus Presiden) Dan Robert (Bobby)
Kennedy, Adik Kandung Prediden. Kondisi Mulai Berjalan Rumit Ketika
Beberapa Diantara Petinggi-Petinggi Tersebut Menyatakan Keinginan
Mereka Untuk Balik Menyerang Kuba Sebeum Senjata-Senjata Mereka
Selesai Digarap. Salah Satunya Adalah John McCone (Director CIA) Yang
Bersikeras Agar Angkatan Militer AS Melancarkan Serangan Udara Penuh
Melalui OPLAN 316 Di Atas Kuba Dengan Tujuan Untuk Menghancurkan Dan
Melumpuhkan Nuklir SovietYang Belum Operasional.
Kemudian Ada 3 Opsi
Yang Diberikan Oleh Kennedy, Diantaranya:
- Serangan Udara Untuk Menghentikan Operasi Rudal Soviet.
- Serangan Udara Yang Lebih Besar Untuk Melawan Kekuatan Udara Soviet Sepanjang Dengan Rudalnya.
- Melancarkan Serangan Udara Penuh Melalui OPLAN 316 Di Atas Kuba Untuk Menghancurkan Semua Rudalnya (Invasi).
Rancangan
Strategi Yang Ditawarkan Oleh Kepala Staf Amerika Serikat:
- Menurut Soviet Untuk Menarik Mundur Rudal-Rudal Mereka Di Kuba Dalam 12-24 Jam.
- Soviet Dipastikan Akan Menolak,Sehingga Kennedy Bisa Memerintahkan Agar Dilakukan Penyerangan Diikuti Invasi, Sehingga Otomatis Soviet Akan Kalah (Karena Senjatanya Belum Operasional).
- Soviet Dipastikan Mengalihkan Penyerangan Ke Eropa Terutama Berlin.
- Sesuai Rencana,AS Akan Menghabisi Soviet Di Eropa,Dan Pertempuran Ini Melibatkan Senjata Nuklir.
Namun,
Setelah Melalui Petimbangan Yang Panjang, Kennedy Memikirkan Jalan
Lain Yang Lebih Aman, Ia Tidak Menginginkan Aksi Brutal Pemicu Perang
Dilakukan. Baginya, Penyerangan Atas Kuba Hanya Akan Membuat Keadaan
Lebih Buruk. Soviet Bisa Saja Beralih Ke Berlin Dan Tentu Saja Perang
Nuklir Tak Dapat Lagi Dielakkan. Untuk Itu, Kennedy Mengambil
Beberapa Keputusan Yang Telah Dipertimbangkan Bersama Berberapa
Petinggi Yang Menlak Melaukan Invasi Kuba, Diantaranya:
- Untuk Menghentikan Pembangunan Ofensif Yang Diupayakan Soviet Di Kuba, Dilaksanakan Karantina Ketat Kepada Semua Peralatan Militer Kuba. Kapal Dari Manapun Menuju Kuba Dari Negara Atau Pelabuhan Manapun Bila Diketahui Bermuatan Senjata Akan Dipaksa Berputar Kembali.
- Meningkatkan Pengawasan Ketat Terhadap Pembangunan Militer Di Kuba. Bila Persiapan Militer Berlanjut, Tindakan Lebih Lanjut Akan Ditempuh. Seluruh Angkatan Bersenjata Bersiap Menghadapi Segala Kemungkinan.
- Menjadi Kebijakan AS Untuk Menganggap Peluncuran Rudal Dari Kuba Terhadap Negara Barat Manapun Sebagai Serangan Soviet Terhadap AS,Mengakibatkan Serangan Balasan Terhadap Uni Soviet.
Namun
Pihak-Pihak Yang Menginginkan Agar Serangan Udara Disertai Invasi Ke
Kuba Tetap Bersikeras Untuk Melakukan Penyerangan. Secara Sepihak
Mereka Memulai Pemotretan Ketinggian Rendah Diatas KubaYang Hasil
Pemotretannya Akan Lebih Terperinci Dibandingkan U2 Untuk Memastikan
Perkiraan Kesiapan Rudal-Rudal Mereka Serta Kepastian Sasaran Untuk
Serangan Jika Nantinya Diperintahkan Oleh Presien. Kennedy Dan
O'Donnell Mulai Menyadari Bahwa Mereka Sedang Dijebak Oleh Para
Kepala Staf Tiap-Tiap Departemen Yang Disebut EXCOM.Dengan Pengiriman
Awak Untuk Memotret Pangkalan Nuklir Soviet Dalam Jarak Dekat Akan
Memicu Ketakutan Dan Kemarahan Para Teknisi Yang Berada Di Kawasan
Tesebut Dan Dapat Dipastikan Mereka Akan Menyerang Balik Karena
Merasa Terancam. Jika Pesawat Yang Dikirim Diserang Dan Kapal-Kapal
Yang Membawa Muatan Bahan Nuklir Tidak Mau Berhenti, Sesuai Dengan
Aturan Tempur Kennedy Harus Memberikan Serangan Balasan Dengan
Menembaki Kapal-Kapal Yang Menolak Untuk Di Karantina Serta
Menginvasi Kuba Untuk Menghancurkan Kamp Penimbunan Rudal-Rudal
Soviet. Walaupun Dipastikan Terlambat,O'Donnell Tetap Berupaya
Mencari Jalan Untuk Menghindari Invasi, Yaitu Dengan Mengamanatkan
Kepada Pilot Yang Bertugas Memotret (Komandan Ecker) Agar Tidak
Tertembak Mati Oleh Serangan Tentara Soviet Dan Kuba Untuk
Menghindari Invasi Besar-Besaran AS Ke Kuba.
Akhrnya
Kebijakan Karantina Mulai Diberlakukan. Namun Rencana Tersebut Tidak
Berjalan Mulus.Beberapa Kapal Rusia (Gagarin Dan Kimovsk) Mulai
Memasuki Batas Karantina Dan Menimbulkan Ketegangan Di Pihak AS.
Meskipun Telah Diberikan Peringatan, Kapal-Kapal Tersebut Tampak
Seolah Tidak Menghiraukan Peringatan itu,Sehingga AS Nyaris
Menembakkan Rudal Mereka Untuk Melumpuhkan Baling-Baling Kapal
Soviet.Karena Aksi Karantina Serta Beberapa Hal Aksi Yang Dinilai
Tidak Layak Untuk Dilakukan,Pemerintah Soviet Mengadakan Pertemuan
Dengan Pemerintahan AS Dan Turut Mengundang Perwakilan Beberapa
Negara. Soviet Menilai Tindakan AS Terlalu Lancang. Dengan Tegas
SovietYang Diwakili Oleh Gorin Menyatakan Bahwa Amerika Serikat Telah
Mengganggu Kestabilan Serta Keamanan Dunia Dengan Menyatakan Bahwa
Rusia Telah Mengirmkan Persenjataan Mereka Ke Kuba. Gorin Meminta
Kejelasan, Dan Adlai
Stevenson
Sebagai Perwakilan Amerika Berbalik Menunding Dan Menuntut Soviet
Untuk Menyatakan Kepastian Mengenai Rudal-Rudal Ini. Hasilnya, Gorin
Menolak Untuk Mengkonfirmasi Maupun Membantah Tundingan AS Terseebut,
Dan Di Hadapan Dunia Stevenson
Membeberkan Hasil-Hasil Pemotretan Jarak Dekat Yang Telah Diperoleh
AS Sebelumnya. Soviet Pun Bungkam.
Dari
Hasil Pemotretan Lebih Lanjut Diketahui Bahwa Rudal-Rudal Soviet Akan
Operasioal Dalam Waktu Sekitar 36 Jam. Tidak Hanya Itu, Senjata
Nuklir Tempur Soviet (Nuklir Taktis Jarak Dekat Yang Disebut FROGS)
Juga Sudah Dipersiapkan Di Kuba Dan Lokasinya Sudah Ditemukan,
Sehingga Untuk Mengamakan Posisinya, Invasi Serta Serangan Udara
Secara Meluas Harus Segera Dilaksanakan. Pada Akhirnya, Kennedy
Memutuskan Untuk Melakukan Serangan Udara Diikuti Invasi Dalam Waktu
Yang Sudah Ditentukan. Kemudian,Nikita Kurchev Mengirimkan Sebuah
Surat Yang Berisi Ajakan Perundingan. Pada Tanggal 28 ktober 1962,
Khruschev Menyatakan Bahwa Uni-Soviet Bersedia Memindahkan Nuklirnya
Asalkan AS Bersedia Menukar Misil Di Kuba Dengan Misil Di Turki.
Namun O'Donnell Berpendapat Apabila Rudal Turki Di Tukar Dengan Rudal
Kuba, Uni Soviet Akan Menangkap Kelemahan AS Dan Akan Terus Menekan
Amerika Serikat Dengan Tuntutan-Tuntutan Lainnya Sehingga Pada
Akhirnya Perang Tetap Tak Bisa Dielakkan.
Namun
Pada Akhirnya Perseteruan Antara Soviet Dan AS Berakhir Saat Bobby
Keneedy Dikirim Presiden Kennedy Untuk Berunding Dengan Perwakilan
Soviet Secara Empat Mata Dikedutaan Besar Soviet Yang Berada Di
Amerika. Dalam Perundingan Tersebut, Bobby Menjanjikan Jaminan
Pribadi AS Bahwa Rudal Di Turki (JUPITER) Akan Ditarik, Namun Dalam
Waktu 6 Bulan Mendatang Dengan Syarat Kesepakatan Tersebut Tidak Akan
Diumumkan Dalam Bentuk Apapun. Langkah Tersebut Ternyata Berhasil. PM
Kurchev Pada Hari Ke 13 Mengirim Pesan Pada Presiden John F. Kennedy
Bahwa Uni Soviet Akan Menghentikan Pembangunan Instal Asi Misilnya Di
Kuba, Serta Melakukan Pelucutan Senjata Di Kuba Berikut Pengembalian
Senjata Tersebut Ke Uni Soviet. Dengan Disetujuinya Kesepakatan
Tersebut , The
Cuban Missile Crisis Akhirnya
Dapat Diselesaikan Dan Amerika Serikat Berhasil Menghindari Perang
Serta Menjaga Keamanan Nasionalnya.
Hubungan
Dengan Materi:
Adanya
Negosiasi Diantara Dua Musuh Bebuyutan Ini Terjadi Dengan Alot Karena
Kedua Belah Pihak Merasa Siap Untuk Berperang Dan Tidak Mau
Mengurangi Tuntutannya. Kapal-Kapal Perang Amerika Mengepung Kuba
Untuk Memaksakan Sebuah “Karantina” Terhadap Semua Pelayaran
Milik Kuba,Pesawat-Pesawat Pengebom Mencari Posisi Di Florida Dan
Bersiaga Menghadapi Serangan Udara. Untungnya,Pada Tanggal 28 Oktober
1962, Khruschev Menyatakan Bahwa Uni Soviet Bersedia Memindahkan
Nuklirnya Asalkan AS Berjanji Tidak Akan Menyerbu Kuba.
Kelompok3:
1
Lia Oktavia (01020581318016)
2
Miftahul Jannah (01020581318010)
3.Iin
SindyTania (01020581318001)
4
Isna Clara Barus (01020581318072)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar